17 July 2025

Istilah-Istilah Dalam Dunia Arsitek #1

istilah dalam arsitek

Dalam dunia arsitektur, memahami berbagai istilah dalam arsitek sangatlah penting, terutama saat membaca gambar konstruksi. Setiap jenis gambar memiliki fungsi dan peranannya masing-masing yang membantu menyampaikan detail teknis secara akurat kepada semua pihak yang terlibat.

1. Arsitektur

Arsitektur adalah ilmu dan seni merancang dan membangun bangunan serta ruang-ruang fisik yang melibatkan perencanaan, desain, konstruksi, dan pengaturan elemen-elemen seperti struktur, fungsi, estetika, dan keberlanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ini melibatkan integrasi berbagai elemen, termasuk tata letak, bahan, teknologi, dan aspek budaya serta lingkungan.

Dalam konteks yang lebih luas , istilah dalam arsitek arsitektur juga dapat merujuk pada karakteristik visual dan struktural dari sebuah bangunan atau lingkungan.

2. Arsitek

Arsitek adalah seorang profesional yang merancang, merencanakan, dan mengawasi pembangunan bangunan serta lingkungan fisik. Tugasnya mencakup penggabungan aspek estetika, fungsional, teknis, serta keberlanjutan dalam desain dan konstruksi. Arsitek bertanggung jawab untuk menciptakan ruang yang memenuhi kebutuhan manusia sambil memperhatikan faktor-faktor seperti keindahan, keamanan, efisiensi, dan dampak lingkungan.

Mereka bekerja dengan berbagai pihak, termasuk klien, insinyur, kontraktor, dan regulator, untuk mewujudkan proyek-proyek bangunan yang berhasil. Dalam menjalankan tugasnya, arsitek harus memahami berbagai istilah dalam arsitek yang berlaku secara teknis dan regulatif.

3. Desain Arsitektur

Desain arsitektur adalah proses merencanakan, menciptakan, dan mengatur elemen-elemen fisik dan estetika dalam suatu bangunan atau lingkungan. Ini melibatkan pertimbangan tentang fungsi, keindahan, keamanan, efisiensi energi, dan kenyamanan pengguna. Desain arsitektur juga mencakup pemilihan material, teknologi, dan pengaturan ruang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam desain arsitektur, arsitek harus memperhatikan kebutuhan pengguna, regulasi bangunan, lingkungan sekitar, dan berbagai faktor lainnya. Hasil dari proses ini adalah rencana rinci yang mencakup gambar-gambar konstruksi, spesifikasi material, dan panduan untuk pelaksanaan proyek bangunan.

Singkatnya, desain arsitektur adalah proses merencanakan dan menciptakan bangunan atau lingkungan dengan mempertimbangkan berbagai aspek agar mencapai tujuan yang diinginkan secara estetika, fungsional, dan teknis.

4. Blueprint

Dalam konteks arsitektur, blueprint adalah dokumen teknis yang menggambarkan detail-detail bangunan yang direncanakan. Blueprint merupakan cetakan biru putih (meskipun sekarang seringkali dibuat secara digital) yang berisi gambar-gambar teknis yang merinci aspek-aspek seperti tata letak ruangan, struktur bangunan, sistem mekanikal dan elektrikal, serta detail konstruksi.

Cetakan ini sangat penting bagi arsitek karena mereka digunakan untuk berkomunikasi dengan kontraktor, insinyur, dan pihak terkait lainnya dalam proses pembangunan. Blueprint memberikan panduan yang sangat rinci tentang bagaimana bangunan seharusnya dibangun, termasuk spesifikasi material, ukuran, dan tata letak. Ini juga mencakup informasi mengenai aspek desain dan estetika seperti pemilihan material lantai, pencahayaan, dan detail arsitektural.

Secara singkat, blueprint dalam konteks arsitektur adalah dokumen teknis yang menjadi panduan bagi pembangunan bangunan, mencakup detail teknis dan desain yang sangat rinci untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu, pemahaman blueprint adalah bagian dari istilah dalam arsitek yang wajib dipahami oleh pelaku konstruksi.

5. Konstruksi

Konstruksi adalah proses fisik yang melibatkan pembangunan, pembuatan, atau pengerjaan proyek bangunan atau struktur. Ini adalah tahap praktis di mana desain arsitektur dan perencanaan teknis diwujudkan menjadi bangunan yang sebenarnya.’

Proses konstruksi mencakup aspek-aspek yang meliputi perencanaan, manajemen proyek, perizinan, pemilihan material, keselamatan kerja, keberlanjutan lingkungan, dan pemeliharaan jangka panjang. Konstruksi harus memadukan semua elemen ini untuk menciptakan bangunan atau struktur yang berkualitas, aman, berkelanjutan, sesuai dengan visi arsitek, serta memenuhi kebutuhan dan standar yang berlaku. Setiap tahapan ini akan berjalan efektif jika seluruh tim memahami istilah dalam arsitek yang digunakan dalam proses desain hingga pelaksanaan.

6. Fasad

Fasad bukan hanya tentang aspek estetika, tetapi juga mempertimbangkan fungsi dan keamanan. Ini harus memenuhi persyaratan teknis seperti ketahanan terhadap cuaca, isolasi termal, kekuatan struktural, dan persyaratan peraturan bangunan yang berlaku. Fasad juga dapat digunakan untuk mencapai efisiensi energi dan kenyamanan termal dalam bangunan. Dengan kata lain, fasad adalah elemen penting dalam desain arsitektur yang menggabungkan fungsi, estetika, dan kinerja teknis dalam pembentukan wajah bangunan.

7. Struktur Bangunan

Struktur bangunan melibatkan perencanaan dan analisis yang cermat untuk memastikan kekuatan dan stabilitas yang memadai. Ini mencakup pemilihan material yang sesuai, perhitungan struktural, penggunaan teknologi konstruksi yang tepat, serta integrasi dengan desain arsitektur dan sistem lain dalam bangunan seperti mekanikal, listrik, dan plumbing. Struktur bangunan adalah elemen kunci dalam memastikan keselamatan dan kinerja bangunan sepanjang masa pakai yang diharapkan.

8. Plan

Plan adalah alat penting dalam perencanaan dan desain, memberikan panduan bagi arsitek, insinyur, atau perencana tata kota untuk memvisualisasikan bagaimana suatu area atau bangunan akan dibangun atau diatur. Alat ini juga dapat mencakup informasi tambahan seperti tata letak utilitas, aliran lalu lintas, taman, dan elemen-elemen lain yang relevan dalam perencanaan dan desain. Plan yang komprehensif membantu memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana dan memenuhi tujuan yang diinginkan.

9. Elevasi

Elevasi adalah salah satu elemen penting dalam dokumentasi arsitektur yang membantu dalam perencanaan dan pemahaman desain bangunan. Ini memungkinkan arsitek, kontraktor, dan pihak terkait lainnya untuk memvisualisasikan bagaimana bangunan akan terlihat dari luar. Elevasi juga berisi informasi tentang material yang akan digunakan, warna, dan elemen estetika lainnya yang akan diterapkan pada fasad bangunan. Dalam konstruksi, elevasi digunakan sebagai panduan dalam proses pembangunan untuk memastikan bahwa tampilan eksterior bangunan sesuai dengan desain yang diinginkan.

10. Tirai Dinding (Curtain Wall)

Tirai dinding adalah istilah yang merujuk kepada sistem dinding eksternal atau fasad bangunan yang terbuat dari bahan-bahan yang transparan atau semi-transparan seperti kaca, plastik, atau bahan lain yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam bangunan dan memungkinkan penghuni untuk melihat ke luar.

Sistem ini memiliki berbagai konfigurasi, mulai dari jendela besar hingga dinding yang hampir sepenuhnya terbuat dari material transparan. Ini juga dapat memiliki fitur tambahan seperti sistem penutupan otomatis, isolasi termal, atau pengendalian cahaya. Tirai dinding digunakan dalam desain bangunan untuk menciptakan hubungan visual antara dalam dan luar, mengoptimalkan efisiensi energi, dan menciptakan ruang yang terang dan terbuka. Selain itu, tirai dinding juga dapat menjadi elemen estetis yang mencirikan gaya arsitektur bangunan.

11. Zonasi

Zonasi adalah bagian penting dari perencanaan tata kota dan perencanaan tata ruang yang melibatkan pertimbangan terhadap kebutuhan masyarakat, lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi. Ini melibatkan penetapan peraturan terkait penggunaan lahan, batasan tinggi bangunan, ketentuan parkir, dan aspek-aspek lain yang memengaruhi cara wilayah tersebut digunakan dan berkembang. Zonasi juga dapat mempertimbangkan masalah-masalah seperti keamanan, lingkungan, dan kualitas hidup warga.

12. Arsitektur Vernakular

Arsitektur vernakular adalah ekspresi otentik dari budaya dan tradisi suatu daerah. Desainnya sering kali mengikuti pola-pola yang telah ada selama berabad-abad dan mencerminkan adaptasi terhadap lingkungan alam. Selain itu, arsitektur vernakular dapat menciptakan kenyamanan termal, efisiensi energi, dan keberlanjutan karena didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan lokal yang telah terbukti. Ini juga mempertahankan warisan budaya dan nilai-nilai sejarah dalam pembangunan bangunan.

13. Desain Berkelanjutan

Desain berkelanjutan adalah upaya holistik yang memerlukan integrasi berbagai aspek, termasuk aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Ini mencakup perencanaan yang mengurangi limbah konstruksi, menciptakan ruang yang sehat dan nyaman bagi penghuni, mengurangi emisi gas rumah kaca, mempertimbangkan siklus hidup bangunan, dan mempromosikan tanggung jawab sosial dalam proyek pembangunan. Tujuan akhirnya adalah menciptakan lingkungan bermutu tinggi yang berdampak positif bagi manusia dan bumi. Desain ini kini menjadi bagian utama dalam istilah dalam arsitek modern.

14. Bioswale

Bioswale adalah bagian dari pendekatan berkelanjutan untuk manajemen air hujan yang bertujuan untuk mengurangi erosi, memperbaiki kualitas air, dan mengendalikan banjir. Mereka sering digunakan dalam lingkungan perkotaan dan pengembangan komersial untuk mengurangi tekanan pada sistem saluran drainase konvensional. Selain manfaatnya terhadap lingkungan, bioswale juga dapat memberikan estetika dan keanekaragaman hayati dalam desain lanskap. Dengan merangsang infiltrasi air hujan ke dalam tanah, bioswale juga dapat membantu memelihara sumber daya air tanah yang penting.

15.Mezzanine

Mezzanine merupakan lantai tambahan yang diletakkan di tengah dinding suatu lantai bangunan, berbentuk seperti balkon tetapi letaknya berada dalam ruangan. Mezzanine juga bisa dianggap sebagai partisi dari space vertikal untuk tujuan menambah ruangan. Beberapa orang memanfaatkannya sebagai kantor pribadi, ruang menonton, penyimpanan pakaian, tempat bermain, bahkan hingga kamar tidur cadangan. Semua fungsi tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan penghuninya.

16. Teras (Terrace)

Teras dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat kompleks dalam desain. Mereka sering digunakan untuk menciptakan ruang luar yang lebih fungsional, meningkatkan aksesibilitas di medan yang berkontur, atau menambah estetika dalam lanskap. Selain itu, teras dapat digunakan untuk keperluan rekreasi, pertemuan sosial, atau untuk menikmati pemandangan alam. Desain teras juga harus memperhitungkan faktor-faktor seperti drainase, material lantai, pencahayaan, dan perlengkapan luar ruangan untuk menciptakan pengalaman yang nyaman dan aman bagi penggunanya.

17. Ventilasi Alami

Ventilasi alami adalah bagian penting dari desain bangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan efisiensi energi dan kenyamanan penghuni. Ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang menggunakan energi, sehingga mengurangi dampak lingkungan. Desain yang baik harus mempertimbangkan arah dan kecepatan angin, orientasi bangunan, serta penggunaan jendela dan bukaan untuk mencapai ventilasi alami yang efektif. Ventilasi alami juga dapat digunakan untuk mengontrol bau, menghilangkan polusi dalam ruangan, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi penghuni.

18. BIM (Building Information Modeling)

BIM merupakan pendekatan yang menggantikan desain tradisional 2D dengan model 3D yang kaya informasi. Ini memungkinkan para profesional di industri konstruksi, seperti arsitek, insinyur, dan kontraktor, untuk bekerja secara kolaboratif dalam lingkungan digital yang terintegrasi. Model BIM mengandung informasi yang sangat rinci tentang setiap aspek bangunan, dari tata letak fisik hingga spesifikasi material dan estimasi biaya.

19. Fondasi

Fondasi adalah struktur bawah tanah yang mendukung beban bangunan di atasnya dan mendistribusikan beban ke tanah di bawahnya. Rumah yang kokoh adalah kunci dari kestabilan Fondasi. Fondasi dapat memiliki berbagai jenis dan desain, termasuk fondasi dangkal seperti pondasi cetak atau strip footing, serta fondasi dalam seperti tiang pancang atau pilar bore pile, tergantung pada kondisi tanah, beban bangunan, dan tuntutan lingkungan. Fondasi juga melibatkan penggunaan material konstruksi yang kuat dan tahan lama serta perencanaan struktural yang cermat. Tujuannya adalah untuk menciptakan dasar yang stabil dan aman bagi bangunan yang diletakkan di atasnya sehingga bangunan tersebut dapat berdiri tegak dan berfungsi sepanjang masa pakai yang diharapkan.

20. Arsitek Lanskap

Peran arsitek lanskap mencakup perencanaan, desain, dan pengelolaan ruang luar yang menciptakan tempat-tempat yang indah, fungsional, dan berkelanjutan untuk manusia dan lingkungan. Mereka berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk klien, arsitek, insinyur, dan komunitas, untuk menciptakan ruang terbuka yang memenuhi kebutuhan sosial, budaya, dan ekologis. Selain itu, arsitek lanskap juga seringkali terlibat dalam pelestarian alam, restorasi lahan terdegradasi, dan pembangunan taman-taman kota yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

21. Skenario Ruang

Skenario ruang mencakup aspek-aspek seperti desain interior, tata letak perabotan, aliran lalu lintas, aspek estetika, efisiensi penggunaan ruang, keamanan, dan kenyamanan. Ini dapat berlaku untuk berbagai jenis ruangan, termasuk ruang komersial, hunian, perkantoran, dan lebih banyak lagi. Skenario ruang adalah alat penting dalam desain arsitektur dan perencanaan tata kota yang memastikan bahwa ruang tersebut mencapai tujuannya dengan efektif dan memenuhi kebutuhan penggunaannya.

22. Tata Letak Ruang (Spatial Layout)

Tata letak ruang adalah pengaturan dan penempatan elemen-elemen atau komponen-komponen dalam suatu ruangan atau area tertentu dengan tujuan mencapai fungsi, estetika, dan efisiensi tertentu.

Dalam perancangan tata letak ruang yang komprehensif, perencana harus mempertimbangkan tujuan penggunaan ruang, gaya desain yang diinginkan, serta kebutuhan penghuni atau pengguna ruang tersebut. Tata letak ruang yang baik akan mengoptimalkan penggunaan ruang, menciptakan lingkungan yang nyaman dan efisien, serta memenuhi standar keamanan dan regulasi yang berlaku. Ini mencakup ruang interior seperti ruang tamu, kantor, atau restoran, serta desain eksterior seperti taman atau area publik. Dalam konteks bisnis, tata letak ruang juga dapat memengaruhi operasional dan produktivitas perusahaan.

23. Arsitektur Kontemporer (Contemporary Architecture)

Arsitektur kontemporer mencakup berbagai gaya dan pendekatan yang berbeda-beda, sesuai dengan perkembangan teknologi, perubahan budaya, dan tantangan lingkungan saat ini. Ini bisa mencakup bangunan modern dengan fasad kaca, desain yang berkelanjutan, konsep ruang terbuka, atau bahkan proyek arsitektur yang menggabungkan seni dan teknologi. Arsitek kontemporer sering mengejar inovasi dan penekanan pada keberlanjutan, menciptakan bangunan yang mencerminkan zaman saat ini serta memberikan solusi kreatif untuk masalah-masalah desain yang ada.

24. Arsitektur Hijau (Green Architecture)

Arsitektur hijau adalah pendekatan holistik yang mencakup seluruh siklus hidup bangunan, mulai dari perencanaan hingga pembongkaran. Ini juga melibatkan pemikiran tentang kenyamanan penghuni, kualitas udara dalam ruangan, dan dampak sosial dan ekonomi dari bangunan tersebut. Arsitek yang menerapkan arsitektur hijau berupaya menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan, hemat energi, dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pelestarian sumber daya alam dan lingkungan.

24. secondary skin

Secondary skin merupakan lapisan di luar dinding utama pada fasad atau eksterior bangunan namun tidak menempel pada struktur dinding bangunan utama. Secondary skin adalah bagian integral dari desain bangunan yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti iklim, lingkungan, dan kebutuhan pengguna. Ini dapat mencakup berbagai material, seperti kaca reflektif, panel logam, atau elemen bangunan lainnya. Secondary skin sering digunakan dalam bangunan modern untuk mengatasi tantangan iklim dan energi, sambil juga memberikan dimensi estetis yang menarik pada desain bangunan.Istilah ini termasuk dalam istilah dalam arsitek modern dan tropis.

25. Pilar

Dalam konteks arsitektur dan konstruksi, pilar adalah salah satu elemen utama yang membentuk kerangka struktural bangunan. Mereka dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, termasuk pilar bulat, persegi, atau bahkan berprofil khusus sesuai dengan desain dan kebutuhan struktural. Pilar berperan dalam menjaga stabilitas, kekuatan, dan integritas bangunan serta memungkinkan berbagai jenis bangunan yang berbeda untuk berdiri kokoh. Pada beberapa kasus, pilar juga dapat memiliki nilai estetika dalam desain arsitektur yang menjadi ciri khas bangunan tersebut.

26. Kanopi

Kanopi adalah struktur penutup atau pelindung yang terpasang di atas jendela, pintu, atau area luar lainnya. Ini berfungsi untuk memberikan perlindungan dari cuaca, seperti hujan atau sinar matahari, serta menciptakan area teduh. Kanopi dapat terbuat dari berbagai material, seperti logam, kaca, atau kain, dan sering digunakan dalam desain arsitektur untuk meningkatkan kenyamanan dan fungsi ruang, sambil juga memberikan elemen estetika pada bangunan.

27. Carport

Carport adalah struktur atau bangunan terbuka yang dirancang khusus untuk melindungi kendaraan, seperti mobil atau sepeda motor, dari cuaca eksternal seperti hujan, salju, atau sinar matahari berlebih. Ini biasanya terdiri dari atap yang didukung oleh tiang atau kolom, dan tidak memiliki dinding di sekitarnya seperti garasi tradisional. Carport umumnya terletak di dekat rumah atau bangunan utama dan digunakan untuk parkir kendaraan atau penyimpanan yang terlindungi. Selain itu, carport juga bisa digunakan sebagai tempat aktivitas luar ruangan atau area berlindung cuaca yang tidak bersahabat.

Lanjut istilah-Istlah Dalam dunia Arsitek Bagian ke 2

Bagikan:

Informasi & Wawasan lainnya:
Konsultasikan Rumah Impian Bersama Arsitek Hijau!