Melanjutkan pembahasan sebelumnya mengenai berbagai istilah dalam arsitek Bagian 1, yang sering muncul dalam proses desain maupun konstruksi bangunan. Pemahaman terhadap istilah ini sangat penting, tidak hanya bagi para profesional di bidang arsitektur, tetapi juga bagi pemilik proyek agar dapat berkomunikasi lebih efektif dengan tim pelaksana.
28. Garasi
Berbeda dengan carport yang semi-outdoor, garasi lebih bersifat indoor(dalam ruangan tertutup). Garasi merupakan tempat menyimpan kendaraan yang tertutup dinding dan pintu (indoor) sehingga kendaraan lebih terlindungi baik dari matahari, hujan, angin, debu, maupun dari pencurian serta pengrusakan lainnya. Idealnya jika lahan mencukupi, Anda memiliki Garasi dan Carport dengan kapasitas sesuai jumlah kendaraan serta memiliki akses manuver yang
29. Void
Void adalah ruang kosong yang menerus dari lantai bawah hingga lantai atas sehingga plafonnya menjadi lebih tinggi (sering disebut plafon ganda atau “double ceiling”). Bisa diartikan dua atau beberapa lantai/tingkatan menjadi satu kesatuan ruang yang lebih lebih tinggi. Keberadaan void pada bangunan membuat sirkulasi udara dan cahaya jadi lebih lancar. Sehingga Void dapat menciptakan suasana yang lebih tinggi, lebih terang, lebih sejuk, lebih lega dan lebih megah.
30. Bordes
Bordes adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada sebuah teras atau platform yang terletak di luar bangunan tingkat atas atau lantai atas. Biasanya dikelilingi oleh dinding rendah atau pagar untuk keamanan, dan dapat digunakan sebagai area terbuka untuk beristirahat, bersantai, atau menikmati pemandangan. Fungsi utama bordes adalah untuk memberikan ruang tambahan di luar bangunan, seringkali dengan akses langsung dari dalam ruangan tingkat atas. Bordes sering ditemukan dalam desain bangunan seperti vila, rumah bergaya Mediterania, atau bangunan dengan pemandangan yang menarik. Ini memberikan penghuni bangunan kesempatan untuk menikmati suasana luar ruangan tanpa harus pergi ke tingkat bawah. Drop ceiling adalah salah satu istilah dalam arsitek interior yang penting untuk menciptakan suasana rapi dan modern.
31. Drop Ceiling
Drop ceiling, juga dikenal sebagai suspended ceiling atau false ceiling, adalah sistem langit-langit tambahan yang dipasang di bawah langit-langit utama atau struktur atap dalam sebuah ruangan. Sistem ini dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk peningkatan akustik dalam ruangan, penyembunyian berbagai instalasi teknis, serta peningkatan estetika interior. Ini sering digunakan di gedung-gedung komersial, seperti kantor, sekolah, atau ruang pertemuan, tetapi juga dapat ditemukan dalam rumah-rumah dengan tujuan yang serupa. Drop ceiling memberikan fleksibilitas dalam desain interior, karena berbagai jenis panel-langit-langit dan rangka penyangga tersedia dalam berbagai warna dan tekstur, memungkinkan penggunaan kreatif dalam menciptakan tampilan dan suasana yang diinginkan dalam ruangan. Drop ceiling merupakan salah satu istilah dalam arsitek yang cukup populer di proyek interior modern.
32. Up Ceiling
Kebalikan dari Drop ceiling, Up Ceiling adalah variasi tata plafon yang dibuat lebih tinggi dibanding plafon lain disekitarnya, sehingga membuat area dibawahnya terkesan lebih lapang dan lega. Sistem ini dilengkapi dengan lampu juga mampu membuat ruangan terlihat lebih indah
33. Backdrop
Backdrop merupakan latar belakang atau background yang digunakan sebagai dekorasi dinding serta untuk mempercantik interior dan umumnya memiliki tema atau konsep tertentu. Pada arsitektur bisa berupa decorative wall seperti wall panel, wall paper, wall poster dan lainnya.
34. Pantry
Pantry adalah area atau ruangan kecil yang biasanya ditempatkan di dalam rumah, kantor, atau ruang komersial yang digunakan untuk menyimpan, mengatur, dan mengakses makanan, minuman, atau peralatan dapur. Biasanya, pantry berisi rak, lemari, dan penyimpanan lainnya untuk menyimpan bahan makanan, peralatan memasak, atau bahkan perlengkapan pembersihan. Ini membantu memudahkan akses ke bahan-bahan yang dibutuhkan dalam memasak atau mengatur makanan dan menjaga dapur atau ruangan utama tetap rapi dan terorganisir.
Pantry dapat memiliki berbagai ukuran, dari yang kecil dan sederhana hingga yang besar dan lengkap dengan peralatan dapur tambahan. Pantry merupakan bagian dari istilah dalam arsitek hunian yang mengedepankan fungsionalitas dan efisiensi ruang.
35. Reading Nook
Reading nook adalah area kecil yang dirancang khusus untuk membaca dengan nyaman dan tenang. Tujuan dari reading nook adalah menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi kegiatan membaca. Ini adalah tempat di mana seseorang dapat bersantai, merenung, dan menghilangkan diri dalam buku tanpa gangguan. Reading nook dapat berlokasi di dalam kamar tidur, perpustakaan pribadi, ruang keluarga, atau bahkan di bawah tangga. Hal ini juga dapat mencerminkan preferensi dan gaya individu, menciptakan ruang yang unik dan pribadi untuk mengejar hobi membaca.
Ini adalah bagian dari istilah dalam arsitek modern yang mengedepankan kenyamanan dan personalisasi ruang. Reading nook adalah salah satu istilah dalam arsitek yang kini banyak diaplikasikan dalam desain rumah minimalis modern.
36. Atap Mansard
Atap mansard adalah jenis atap yang memiliki dua kemiringan yang berbeda pada setiap sisi, menciptakan sebuah dinding curam di bagian atas. Jenis atap ini ditemukan dalam berbagai gaya arsitektur, terutama pada bangunan-bangunan bergaya Renaissance Prancis atau Victorian. Karena kemiringan yang berbeda pada atap mansard, seringkali ada jendela dinding yang memanfaatkan ruang di bawah atap yang lebih curam. Ini menciptakan ruang tambahan yang dapat digunakan sebagai ruang tidur, loft, atau ruang lainnya di dalam bangunan. Atap mansard memberikan karakteristik estetika yang unik pada bangunan dan menjadi ciri khas beberapa periode arsitektur tertentu.
37. Atap Pelana
Atap pelana juga dikenal sebagai atap datar adalah atap yang memiliki kemiringan sangat rendah atau bahkan datar secara horizontal. Ini adalah salah satu bentuk atap yang paling sederhana dan terdiri dari bidang datar yang melintang di atas struktur bangunan. Atap pelana digunakan dalam berbagai jenis bangunan, terutama pada bangunan komersial atau industri. Ini dapat memberikan ruang tambahan yang dapat diakses di atas bangunan dan sering digunakan untuk unit pendingin atau peralatan lainnya. Meskipun sederhana dalam desain, atap pelana memerlukan perhatian khusus terkait dengan sistem drainase untuk mencegah genangan air hujan. Selain itu, atap ini sering digunakan dalam desain modern dan minimalis karena memberikan penampilan yang bersih dan rata pada bangunan.
38. Atap Bonnet
Atap bonnet adalah jenis atap yang memiliki dua kemiringan, dengan bagian tengah yang lebih curam daripada bagian tepi. Ini menciptakan tampilan yang menyerupai topi bonnet (topi wanita dengan bagian atas yang melengkung). Jenis Atap ini sering digunakan dalam arsitektur rumah-rumah bersejarah atau bergaya tradisional. Ini memberikan karakteristik estetika yang khas pada bangunan, yang seringkali digunakan pada bagian depan atau fasad rumah. Selain memberikan tampilan yang menarik, atap bonnet juga dapat memberikan perlindungan tambahan dari elemen cuaca untuk jendela-jendela di lantai atas. Atap bonnet adalah salah satu contoh variasi atap yang memperkaya desain arsitektur.
39. Patio
Patio adalah area terbuka atau teras yang berada di luar rumah atau bangunan, seringkali didekorasi dengan perabotan dan tanaman, yang dirancang untuk kegiatan rekreasi, bersantai, atau makan di luar. Area Patio dapat menjadi bagian integral dari desain eksterior rumah atau bangunan, dan sering digunakan sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan keluarga, pesta, atau acara sosial. Ukurannya dapat bervariasi, dari yang kecil untuk dua hingga tiga orang hingga yang besar untuk sekelompok besar. Patio menciptakan hubungan antara ruang dalam dan luar rumah, memungkinkan penghuni untuk menjalani gaya hidup yang lebih terbuka dan terhubung dengan alam.
40. Stepping
Stepping dalam konteks arsitektur atau desain lanskap adalah teknik atau elemen desain yang melibatkan pembuatan tangga atau deretan tingkatan bertingkat untuk mengatasi perubahan ketinggian atau kontur lahan. Cara ini dapat mengatasi tantangan topografi, seperti lereng yang curam, sehingga membuat area yang lebih mudah diakses. Selain fungsi praktisnya, elemen desain ini juga sering digunakan untuk menciptakan dimensi visual dalam lanskap atau interior, menciptakan sudut pandang yang menarik, atau menambahkan elemen estetika yang unik dalam desain. Stepping dapat terbuat dari berbagai material, termasuk batu, beton, kayu, atau logam, dan dapat disesuaikan dengan gaya dan kebutuhan desain tertentu.
41. Planter Box
Planter box adalah wadah terbuka atau kotak yang dirancang khusus untuk menanam tanaman, biasanya digunakan di lingkungan perkotaan, taman, atau ruang luar. Cara ini sangat populer untuk menanam tanaman dalam ruang terbatas atau di tempat-tempat di mana tanah tidak tersedia. Mereka dapat digunakan untuk menanam bunga, tanaman hias, sayuran, atau bahkan pohon kecil. Planter box juga memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi tanah, irigasi, dan perawatan tanaman. Selain aspek fungsionalnya, planter box sering digunakan dalam desain lanskap dan arsitektur untuk menciptakan estetika yang menarik dan mendefinisikan ruang luar.
42. Deck
Deck adalah platform luar ruangan yang terbuat dari berbagai material seperti kayu, komposit, atau plastik, yang biasanya digunakan untuk kegiatan luar ruangan seperti bersantai, makan, atau berkumpul. Fitur ini sangat populer dalam desain eksterior rumah, dan seringkali digunakan sebagai tempat bersantai, area makan luar ruangan, atau tempat berkumpul bersama teman dan keluarga. Mereka memungkinkan orang untuk menikmati cuaca dan pemandangan alam tanpa harus berada di tanah. Decks dapat dikustomisasi sesuai dengan gaya arsitektur dan preferensi pribadi, dan mereka memerlukan perawatan reguler seperti penyegelan atau perawatan kayu untuk menjaga keindahannya.
43. Pondasi Bangunan
Pondasi bangunan adalah struktur dasar yang digunakan untuk mendukung berat bangunan dan mendistribusikan beban ke tanah dengan aman. Ini adalah bagian paling bawah dari sebuah bangunan yang berfungsi sebagai fondasi dan dasar struktural. Pondasi adalah elemen kunci dalam konstruksi bangunan karena memberikan stabilitas struktural dan melindungi bangunan dari pergerakan tanah atau gempa bumi. Berbagai jenis pondasi, termasuk strip footing, pad footing, bored pile, dan raft foundation, digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi proyek. Pondasi juga harus dirancang sesuai dengan kode bangunan setempat dan norma keselamatan. Keandalan pondasi yang baik adalah hal yang krusial dalam menjaga keamanan dan integritas bangunan selama bertahun-tahun.
44. Sloof
Sloof adalah balok horizontal yang biasanya terletak di bagian bawah sebuah struktur bangunan, di atas pondasi. Fungsinya adalah untuk mendistribusikan beban bangunan dan menyatukan tiang atau kolom struktural. Material ini merupakan bagian penting dalam sistem struktural bangunan, karena memastikan distribusi beban yang merata dan stabilitas keseluruhan. Sloof juga dapat membantu mencegah pergeseran atau pergerakan bangunan akibat tekanan tanah atau gempa bumi. Dalam beberapa kasus, sloof dapat memiliki fungsi tambahan sebagai pondasi ringan untuk dinding atau pagar. Desain dan konstruksi sloof harus mematuhi standar teknis dan kode bangunan yang berlaku untuk memastikan keamanan dan ketahanan bangunan.
45. Balok
Balok adalah elemen struktural dalam konstruksi bangunan yang berbentuk balok horizontal, biasanya terbuat dari beton bertulang atau baja, yang digunakan untuk mendukung beban vertikal dari lantai, dinding, atau atap bangunan. Material ini merupakan elemen kunci dalam sistem struktural bangunan, memainkan peran penting dalam menjaga kekuatan, kestabilan, dan keamanan bangunan. Ada berbagai jenis balok, termasuk balok balap, balok pelat, dan balok tumpuan, yang masing-masing memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda. Desain, dimensi, dan kekuatan balok harus dihitung dengan hati-hati sesuai dengan beban yang akan mereka tanggung agar bangunan tetap kokoh dan aman. Selain itu, balok juga dapat mempengaruhi tampilan estetika bangunan, terutama dalam desain interior di mana balok dapat dibiarkan terbuka atau diintegrasikan ke dalam desain arsitektur.
46. Kolom
Kolom adalah elemen struktural dalam konstruksi bangunan yang berbentuk vertikal dan biasanya terbuat dari beton bertulang atau baja. Fungsinya adalah untuk mendukung beban vertikal dari atasnya, seperti lantai, dinding, atau atap bangunan, dan menyebarkannya ke pondasi atau struktur bawah tanah yang mendukung. Kolom adalah bagian integral dari sistem struktural bangunan, dan desain serta dimensi kolom harus dihitung dengan hati-hati sesuai dengan beban yang akan mereka tanggung. Ada berbagai jenis kolom, termasuk kolom persegi, kolom bundar, atau kolom yang memiliki bentuk khusus dalam desain arsitektur. Kolom juga dapat memiliki fungsi estetika, terutama dalam desain interior, di mana mereka dapat diintegrasikan ke dalam desain sebagai elemen dekoratif atau dibiarkan terbuka untuk menampilkan karakteristik arsitektural. Keandalan dan integritas kolom adalah aspek penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas bangunan.
47. Pelat Beton
Pelat beton adalah elemen struktural datar dan tipis yang umumnya terbuat dari beton bertulang atau beton bertulang prategang. Elemen ini digunakan dalam konstruksi bangunan sebagai lantai, langit-langit, atau penutup atap. Pelat beton adalah bagian integral dalam struktur bangunan dan berfungsi untuk mendistribusikan beban bangunan di atasnya ke tiang, kolom, atau dinding penopang. Mereka dapat menjadi elemen struktural yang kompleks dengan sistem tulangan yang rumit, terutama pada pelat lantai yang harus menahan beban hidup dan beban mati. Pelat beton bertulang prategang menggunakan kabel prategang untuk meningkatkan kekuatan dan mengurangi lendutan. Desain, perencanaan, dan konstruksi pelat beton harus mematuhi standar teknis dan kode bangunan untuk memastikan keamanan dan ketahanan struktural bangunan.
48. Kantilever
Kantilever adalah elemen struktural yang menjorok atau menggantung dari struktur pendukung utama tanpa dukungan tambahan di bagian akhirnya. Ini adalah konsep dalam teknik sipil dan arsitektur yang memungkinkan pembuatan bagian-bagian bangunan yang menjorok jauh dari dinding atau penopang utama. Kantilever sering digunakan dalam desain arsitektur modern untuk menciptakan tampilan estetika yang menarik dan fungsi yang kreatif. Namun, perencanaan dan perhitungan yang cermat harus dilakukan untuk memastikan bahwa kantilever tersebut aman dan mampu menahan beban yang diberikan tanpa melengkung atau rusak. Kantilever juga bisa menjadi tantangan dalam hal struktur dan dukungan, dan karenanya memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan dan konstruksi.
49. Overstek
Overstek adalah bagian dari bangunan yang menjorok keluar dari dinding atau tepi utama bangunan. Ini adalah elemen desain arsitektur yang menciptakan bayangan atau penutup tambahan untuk bangunan, serta dapat memberikan perlindungan dari elemen cuaca. Overstek adalah elemen desain yang penting dalam arsitektur, terutama dalam mengatur iklim dalam ruangan dan memberikan privasi. Mereka dapat berbagai bentuk dan ukuran, dari yang kecil hingga besar, tergantung pada tujuannya dalam desain. Overstek juga dapat digunakan untuk mengarahkan air hujan jauh dari dinding bangunan, mengurangi risiko kerusakan air. Dalam beberapa desain, overstek dapat menjadi elemen dekoratif yang menambah karakteristik unik pada bangunan. Perencanaan overstek harus mempertimbangkan aspek struktural dan estetika, serta mematuhi peraturan bangunan setempat.
50. Plat Topian
Plat topian adalah area sedikit miring di atas atap bangunan yang dirancang khusus untuk taman, taman atap, atau area rekreasi. Ini adalah elemen desain arsitektur yang memungkinkan penggunaan atap bangunan untuk keperluan hijau atau rekreasi, dan seringkali berfungsi sebagai ruang terbuka yang dapat digunakan untuk pertamanan atau bersantai. Plat topian memungkinkan pemanfaatan ruang yang sering tidak terpakai pada atap bangunan, meningkatkan kualitas lingkungan dan menciptakan area hijau dalam lingkungan perkotaan. Mereka juga dapat membantu dalam manajemen air hujan dengan menyerap sebagian air hujan dan mengurangi aliran permukaan. Plat topian dapat digunakan sebagai area bersantai, bersosialisasi, berkebun, atau bahkan sebagai ekstensi dari ruang dalam rumah. Penting untuk merencanakan dan membangun plat topian dengan memperhitungkan struktur bangunan dan mematuhi kode bangunan serta regulasi yang berlaku.
51. 3D Modelling
Dalam dunia arsitektur, 3D modeling merujuk pada proses pembuatan representasi tiga dimensi dari desain bangunan atau lingkungan. Ini menggunakan perangkat lunak komputer untuk membuat model digital yang mencakup detail ruang, bentuk, tekstur, dan elemen-elemen arsitektural lainnya dalam tiga dimensi. 3D modeling adalah alat penting dalam perencanaan arsitektur, memungkinkan arsitek untuk menjelajahi desain dalam tiga dimensi, menguji berbagai konsep, dan berkomunikasi dengan klien, kontraktor, dan pemangku kepentingan lainnya. Model 3D juga dapat digunakan untuk analisis seperti perhitungan volume, perencanaan pencahayaan, atau simulasi perubahan cuaca, yang semuanya memengaruhi desain dan fungsionalitas bangunan. Ini adalah alat yang penting dalam menciptakan bangunan yang estetis dan berkinerja tinggi.
52. RAB
Rancangan Anggaran Biaya (RAB) adalah dokumen yang merinci perkiraan biaya lengkap untuk suatu proyek konstruksi atau pembangunan. RAB mencakup estimasi biaya untuk semua elemen proyek, termasuk bahan, tenaga kerja, peralatan, dan berbagai biaya lainnya yang terkait dengan pelaksanaan proyek. Tujuan RAB adalah memberikan perkiraan biaya yang akurat kepada pemilik proyek atau pihak yang bertanggung jawab, sehingga mereka dapat merencanakan anggaran, mengelola sumber daya, dan mengendalikan biaya selama pelaksanaan proyek.
RAB biasanya disusun oleh seorang estimator atau ahli perencanaan proyek berdasarkan gambar-gambar desain, spesifikasi, dan informasi teknis terkait. Dokumen ini mencantumkan setiap elemen pekerjaan yang diperlukan, jumlahnya, harga perkiraan, serta total biaya proyek. RAB juga dapat digunakan sebagai dasar untuk proses lelang atau negosiasi kontrak dengan kontraktor. Dengan memiliki RAB yang baik, pemilik proyek dapat mengawasi anggaran , mengidentifikasi potensi perubahan biaya, dan memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana anggaran.
53. MEP
MEP adalah singkatan dari Mechanical, Electrical, dan Plumbing. Ini merujuk kepada tiga aspek kunci dalam desain, instalasi, dan pemeliharaan sistem utilitas dalam sebuah bangunan.
- Mechanical (M): Bagian M dari MEP mencakup sistem mekanis dalam sebuah bangunan, seperti sistem pemanasan, ventilasi, dan pendinginan (HVAC). Ini melibatkan perangkat dan komponen yang mengatur suhu, sirkulasi udara, dan kenyamanan termal dalam bangunan.
- Electrical (E): Bagian E dari MEP berkaitan dengan sistem listrik dalam bangunan, termasuk penyaluran listrik, penerangan, dan semua perangkat elektronik. Ini mencakup desain dan instalasi kabel, switch, stop kontak, dan sistem distribusi listrik.
- Plumbing (P): Bagian P dari MEP mencakup sistem perpipaan dan sanitasi, termasuk penyediaan air bersih, pembuangan air kotor, sistem pipa air panas dan dingin, serta perangkat sanitasi seperti toilet, wastafel, dan pancuran.
Integrasi yang baik antara ketiga aspek ini (Mechanical, Electrical, dan Plumbing) adalah kunci dalam menciptakan bangunan yang fungsional dan nyaman. Tim insinyur dan arsitek bekerja sama untuk merencanakan, merancang, dan melaksanakan sistem MEP agar sesuai dengan kebutuhan bangunan dan penghuninya. Sistem MEP juga berperan penting dalam menjaga keberlanjutan dan efisiensi energi dalam bangunan modern.
54. Gambar Teknis/DED
Gambar Teknik atau DED (Dokumen Desain Eksekusi) adalah representasi visual yang mendetail dan presisi dari rencana, spesifikasi, dan instruksi teknis untuk konstruksi atau pembangunan bangunan atau proyek. Ini adalah dokumen penting dalam industri konstruksi yang digunakan oleh berbagai pihak, termasuk arsitek, insinyur, kontraktor, dan pihak berkepentingan lainnya. Dalam gambar teknik atau DED, setiap elemen bangunan, mulai dari pondasi hingga atap, dikomunikasikan dengan jelas. Ini mencakup spesifikasi teknis yang mendetail, seperti tipe bahan yang digunakan, ukuran struktural, perhitungan beban, jaringan listrik dan plumbing, serta detail arsitektural yang menggambarkan tampilan dan estetika bangunan. Dokumen ini membantu memastikan bahwa konstruksi berjalan sesuai dengan rencana, keamanan, dan kualitas yang diharapkan, serta mematuhi regulasi dan standar yang berlaku. Gambar Teknik atau DED merupakan alat komunikasi utama dalam industri konstruksi dan menjadi acuan untuk pelaksanaan proyek.
55. Topografi
Topografi adalah studi dan pemetaan tentang bentuk dan karakteristik permukaan bumi, terutama dalam hal elevasi, lereng, lembah, sungai, dan elemen geografis lainnya. Ini melibatkan pengukuran dan pencatatan detail dari berbagai fitur alam, serta menciptakan peta dan model yang merepresentasikan topografi suatu daerah. Informasi topografi memiliki banyak aplikasi, termasuk perencanaan konstruksi, pemantauan perubahan lingkungan, manajemen sumber daya alam, pemetaan untuk navigasi, dan banyak lagi. Peta topografi memberikan wawasan yang penting tentang topografi suatu daerah, yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan perencanaan berbagai proyek dan kegiatan. Topografi juga berperan penting dalam ilmu geografi, geologi, dan berbagai disiplin ilmu lainnya.
56. Tes Sondir
Tes Sondir adalah metode geoteknik yang digunakan untuk mengukur tahanan tanah terhadap penetrasi oleh alat sondir yang didorong ke dalam tanah. Pengetesan ini memberikan informasi penting tentang karakteristik geoteknik dari tanah di bawah permukaan, seperti kedalaman lapisan-lapisan berbeda, jenis tanah, dan ketahanan tanah terhadap beban. Tes Sondir sangat berguna dalam perencanaan konstruksi dan rekayasa sipil. Informasi yang diperoleh dari tes ini membantu insinyur dalam merancang pondasi bangunan, mengevaluasi stabilitas lereng, dan memahami karakteristik geoteknik dari situs proyek. Tes sondir juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko potensial seperti tanah lempung yang dapat mengalami pengecilan atau tanah berlumpur yang dapat mengalami penyusutan. Ini adalah salah satu alat penting dalam investigasi geoteknik untuk memastikan keamanan dan keberhasilan proyek konstruksi.
57. IMB
IMB adalah singkatan dari Izin Mendirikan Bangunan. Izin resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat (biasanya pemerintah daerah atau kabupaten) yang memberikan izin untuk memulai konstruksi, renovasi, atau perubahan pada bangunan atau properti tertentu. IMB penting untuk memastikan bahwa semua konstruksi dan perubahan bangunan mematuhi regulasi, standar keamanan, dan peraturan tata ruang yang berlaku. Ini juga digunakan untuk mengontrol perkembangan dan pertumbuhan perkotaan serta melindungi kepentingan masyarakat dan lingkungan. Tanpa IMB, proyek konstruksi ilegal dapat dikenai sanksi hukum, dan bangunan tersebut dapat dinyatakan ilegal dan tidak aman untuk digunakan. Oleh karena itu, IMB adalah langkah penting dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi.