Agar rumah terasa lebih segar, lebih berwarna, dan tidak monoton begitu saja, desain taman belakangan menjadi salah satu solusi yang menarik untuk dicoba. Meski di lahan yang terbatas, taman di belakang rumah tetap bisa diwujudkan dengan memanfaatkan konsep minimalis dan direncanakan dengan tepat. Ukurannya mungkin tidak besar, tetapi tetap mampu menghadirkan kenyamanan, kesejukan, dan suasana alami yang menyatu dengan rumah.
Ada banyak manfaat yang didapatkan dari taman, seperti meningkatkan kualitas udara, mengurangi stress, meningkatkan nilai properti, ruang bersantai dan menambahkan keindahan lingkungan.
Tentukan Fungsi Utama Taman Sejak Awal
Langkah pertama sebelum memulai penataan adalah menentukan tujuan utama taman belakang dibuat. Apakah akan digunakan untuk bersantai, berkebun, bermain, atau sebagai ruang meditasi. Menentukan fungsi ini akan membantu rancangan layout kedepannya, memilih elemen, hingga menentukan jenis tanaman yang akan digunakan. Misalnya, jika taman akan digunakan sebagai area santai, sediakan kursi yang nyaman, atur pencahayaan, dan bisa juga pasang tanaman yang tinggi sekaligus digunakan sebagai peneduh. Jika digunakan untuk berkebun, fokus pada rak tanaman dan akses penyiramannya yang mudah.
Manfaatkan Lahan dengan Desain yang Efisien
Konsep minimalis sangat cocok diterapkan pada lahan sempit. Dalam desain taman belakang rumah yang minimalis, efisiensi pada ruangan menjadi prinsip utama. Manfaatkan sudut ruang untuk pot tanaman atau dudukan kecil. Juga bisa menggunakan teknik taman vertikal di dinding untuk menghemat tempat, serta menanam dalam pot bertingkat untuk memaksimalkan ruang tanam. Ide-ide kreatif lainnya bisa diterapkan agar terciptanya konsep taman yang minimalis dan elegan.
Pilih Tanaman yang Mudah Dirawat
Tanaman merupakan elemen utama dari taman, tapi menentukan tanamannya tidak boleh sembarangan. Tanaman harus disesuaikan dengan kondisi iklim dan pencahayaan di taman belakang. Untuk konsep minimalis, pilih tanaman yang tidak memerlukan perawatan intensif seperti lidah mertua, palem kuning, sirih gading, atau sukulen. Selain itu, juga tambahkan tanaman fungsional seperti rosemary, kemangi, atau daun mint yang bisa dipakai untuk kebutuhan dapur. Tanaman-tanaman ini bisa memberi nilai tambah sekaligus memperkuat nuansa hijau di taman.
Padukan Warna dan Material yang Serasi
Dalam desain minimalis, warna dan material memegang peranan penting dalam menciptakan suasana tenang yang elegan. Kombinasikan warna abu-abu, putih, dan hijau alami dari tanaman untuk hasil yang menenangkan. Gunakan batu alam atau semen ekspos untuk jalur atau dudukan, serta kayu untuk nuansa hangatnya. Hindari terlalu banyak warna mencolok agar taman tetap terasa sederhana dan harmonis.
Gunakan Bahan Daur Ulang untuk Sentuhan Ramah Lingkungan
Bagi yang menyukai sentuhan unik, gunakan material daur ulang sebagai elemen tambahan di taman. Misalnya, kayu bekas untuk bangku taman, kaleng cat untuk pot tanaman, atau rak besi tua sebagai penyangga pot gantung. Pastikan bahan daur ulangnya di desain dan ditata semenarik munkgin. Elemen ini tidak hanya estetis dan hemat biaya saja, tapi juga memperkuat komitmen terhadap desain yang berkelanjutan.
Baca Juga: Ubah Taman Jadi Estetik
Meskipun Sederhana, Manfaatnya Luar Biasa
Membuat taman di belakang rumah yang minimalis bukanlah perkara sulit, jika dilakukan dengan perencanaan yang tepat dan penggunaan elemennya yang bijak. Memadukan estetika dan fungsi pada tiap ruang dan elemennya, taman kecil yang dibelakang rumah bisa menjadi tempat yang menenangkan, menyegarkan, dan mempercantik rumah secara keseluruhan.
Desain taman belakang rumah merupakan suatu investasi kecil yang memiliki dampak besar. Terciptanya taman, memberikan kita ruang untuk beristirahat, berkumpul, hingga menyatu dengan alam. Bagi hunian modern, kehadiran taman belakang bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan bagian penting dari gaya hidup sehat yang seimbang